PENANAMAN NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM MELALUI SENI HADROH (STUDI KASUS PONDOK PESANTREN HIDAYATUL MUBTADIIN JATI AGUNG LAMPUNG SELATAN)
Keywords:
Nilai Pendidikan Islam, Seni Hadroh, PesantrenAbstract
Pendidikan agama Islam adalah pendidikan yang bertujuan untuk membentuk peribadi muslim seutuhnya, mengembangkan seluruh potensi manusia, baik yang berbentuk jasmaniyah maupun rohaniyah. Kesenian hadrah tentu ada kaitannya dengan pendidikan agama Islam karena hadrah adalah seni Islam yang di dalamnya ada nilai agama yang mempengaruhi kespiritual hadrah tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penanaman nilai pendidikan Islam yang diterapkan melalui seni hadrah di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadiin Sidoharjo Jati Agung. Dalam penelitian ini digunakan metode penelitian kualitatif. Metode pengumpulan data berupa observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data meliputi pengumpulan data, penyediaan data, dan total gambar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahwa (1) Penanaman Nilai-Nilai Pendidikan Islam Melalui Seni Hadroh di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadiin Sidoharjo Jati Agung,menggunakan strategi memprioritaskan Rasulullah sebagai utusan Allah SWT, melantunkan sholawat dan syair religi/ Islami, Obrolan ringan mengambil tema sikap mulia Rasulullah SAW seperti kisah perjuangan Nabi Ketika berdakwah, dan mengamalkan sunnah-sunnah Rasulullah SAW, (2) Dampak Penanaman Nilai-Nilai Pendidikan Islam Melalui Seni Hadroh di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadiin Sidoharjo Jati Agung,memilih lembaga pendidikan berbasis pondok pesantren tanpa paksaan, menyukai sholawat Nabi dan syair bernuansa religi dan Islami, Mengurangi kebiasaaan berkata kasar dan kotor, dan dapat meneladani sikap mulia Rasulullah, (3) beberapa kendala yang dihadapi adalah Kegiatan yang berlangsung sampai larut malam sehingga membuat para santri bangun lebih lambat dari biasanya atau kesiangan ketika hendak melakukan kegiatan wajib shalat berjamaah shubuh sehingga banyak yang terlambat alias masbuk bahkan ada yang tidak shalat shubuh.Sehingga para santri banyak yang di takzir atau dihukum