DIGITAL MARKETING PERSPEKTIF ETIKA BISNIS ISLAM

Abstract

Kehadiran teknologi memberikan kemudahan bagi perusahaan atau pelaku bisnis dalam berinteraksi dengan calon konsumennya melalui media sosial dan website. Digital marketing dinilai mampu menjangkau semua kalangan, dimana pun, kapan pun dan dengan cara apapun. Kondisi yang ramai ini ternyata memberi lahan baru bagi para kriminal digital. Etika-etika dalam berbisnis tak lagi menjadi hal pentinguntuk dilakukan. Keberkahan dalam menjalankan usaha tidak menajadi tolak ukur utama sehingga cara-cara yang tidak benar pun menjadi sebuah pilihan untuk mendapatkan keuntungan. Akhlak yang harus menghiasi para pelaku bisnis baik individu maupun perusahaan yang mengembangkan digital marketing adalah sifat-sifat yang dicontohkan Nabi Muhammad saw dalam berbisnis diantaranya: Sidiq, Amanah, Tabligh, dan Fathonah. Terdapat sembilan etika pemasaran yang menjadi prinsip-prinsip bagi syariah marketer dalam menjalankan fungsi-fungsi pemasaran yang sesuai serta tetap berada dalam koridor syariah, yaitu (a) memiliki kepribadian spiritual, (b berperilaku baik dan simpatik, (c) berlaku adil dalam bisnis, (d) bersikap melayani dalam dengan rendah hati, (e) menepati janji dan tidka curang, (f) jujur dan terpercaya, (g) tidak suka berburuk sangka, (h) tidak menjelek-jelekkan, (i) tidak melakukan sogok.